Senin, 05 Oktober 2020

Memaknai hari minggu

Pukul 1.31 pagi
Tiba tiba rindu tidur berlima dikasur sempit dengan kipas angin kecil yang memberikan sedikit ketenangan dikala tidur.
Esok harinya semua kesakitan karena tidur dengan posisi yang terjepit.
Hari itu jam 08.00 kami seharusnya sudah pergi ke kolam memberi makan ikan. Namun tiba tiba rintik hujan turun yang semakin lama semakin membesar. Menunggu hujan reda bapak menghidupkan rokok di jendela kecil dikamar depan. Adik laki lakiku mengerjakan tugas yang sengaja ia bawa yang awalnya akan di kerjakan di kolam. Adik perempuan ku memainkan gawainya. Aku? Dengan senang hati kurebahkan badanku kembali ke alam mimpi. Ibu membuka nasi yang tidak jadi dimakan disana dan membentangkan nya di lantai. Kami pun makan dengan cahaya yang samar-samar karena listrik yang mati. Langit menggelegar, air sudah membanjiri taman kecil si depan rumah. Bapak lupa mobil belum dipindahkan. Kami pun menerobos hujan dan masuk kemobil. Berkali kali mobil di gas namun ia tidak bisa menanjak. Kalo tidak dipindahkan sekarang mobil akan susah dipindahkan karena lumpur. Hari itu ucapan bismillah menunjukkan keajaibannya. Setelah kuucapkan mobil secara ajaib bisa menanjak dan pada akhirnya berhasil dipindahkan. Posisi pada waktu itu lucu sekali. Aku, ibu, Adik laki laki dan perempuan ku duduk di kursi belakang, sempit sempitan dengan baju yang basah sementara bapak memegang kemudi.
Karena basah kuyup kami pun memutuskan untuk mandi. Itu pun harus berhemat karena air nya tidak hidup.
Jam 11.00 hujan telah reda. Kami pun berangkat ke kolam dengan berjalan melewati pohon sawit, dan kolam kolam milik warga. Sampai di Kolam yang pertama kami cari adalah durian. Namun kami kalah oleh para monyet yang berhasil mencurinya. Kami hanya menikmati sisa-sisa mereka yang belum sempat termakan.
Siangnya bapak menangkap lobster untuk kami masak. Aku merebusnya bersama eko mie dengan cabai yang berlimpah. Setelah matang tidak butuh waktu lama untuk menghabiskannya.
Setelah perut kenyang kami memutuskan untuk menceburkan diri ke dalam kolam. Berenang bebas bersama para ikan. Setelah langit hampir gelap kami memutusan untuk kembali ke rumah. Setelahnya badan kami pasti kesakitan karena tidak terbiasa. Namun itu menjadi momen yang tidak akan pernah ku lupakan.
Share: