Beberapa bulan yang lalu, sebuah laundry baru saja buka di
dekat kosan-ku. Laundry itu tidak terlalu besar. Hanya sepetak kecil yang
kira-kira berukuran 5 x 4 meter. Ruangan laundry itu sangat sempit karena penuh
dengan rak untuk menyimpan baju dan juga mesin cuci.
Saat pertama kali melewati laundry tersebut, aroma dari dalam
tempat itu membuat ku berhenti sejenak. Aroma ini terasa sangat kuat diingatanku.
Namun, aku tidak bisa mengingat memori apa yang berkaitan dengan aroma ini.
Berbulan-bulan kemudian, setiap kali aku melewati laundry
tersebut, aroma yang tidak pernah diganti itu selalu membuatku penasaran akan
memori apa yang pernah terjadi dulu.
Hingga seminggu yang lalu, setelah melewati beberapa purnama,
akhirnya aku berhasil mengingat aroma ini. Ternyata, ini adalah aroma dari
laundry-Mu, 4 tahun yang lalu.
Menurutku ini sangat lucu. Ternyata, dirimu masih begitu
kuat diingatanku. Walau aku yakin perasaan cinta ini telah berhenti sejak lama,
namun pikiranku tidak bisa membohongi bahwa ingatan tentangmu akan selalu membekas
diotakku.
Aku masih berandai, bagaimana jika dulu kita bersama? Apakah sampai sekarang kita tetap akan bersama?
Sebenarnya, aku selalu penasaran akan pikiranmu tentang ku. Apakah mungkin kamu
pernah punya perasaan yang sama denganku?
Jika suatu hari kamu penasaran apa yang membuatku berhenti
jatuh cinta padamu, maka akan aku ceritakan disini.
Dua tahun yang lalu,
setelah 5 tahun memendam rasa ini sendiri, aku melihat sebuah postingan di
instagram-mu yang membuatku cukup sakit hati. Postingan itu membuatku yakin
bahwa kesempatan untuk dicintai olehmu ternyata memang tertutup sangat rapat. Saat
melihat itu, aku menangis cukup lama. Sambil mendengarkan lagu Secret Love
Song, aku mengingat-ngingat kenangan indah yang kita bangun selama ini- yang
ternyata hanyalah bagian dari ekspektasi-ku saja.
3 hari menangisimu adalah
tangisan paling menyakitkan. Namun, berkat tangisan itu aku bisa bangkit. Mulai saat itu, ku
putuskan untuk berhenti mencintaimu. Tekad itu cukup kuat. Sampai membuatku tidak
ingin bertemu denganmu saat aku berkunjung ke kotamu. Aku hanya membuat alasan ketika
dirimu memintaku bertemu karena AKU TIDAK INGIN MENCINTAIMU LAGI.
Menurutku, sudah cukup rasa sakit yang mungkin tidak sadar kamu beri kepadaku. Aku tidak menyalahkanmu kok. Memang aku saja yang selama ini bodoh.
Mencintaimu mengajarkan ku banyak hal. Terutama soal sabar.
Suatu hari, aku yakin, akan ada sosok pengganti-mu yang bisa kucintai dan mencintaiku balik. Semoga, dia bisa menjadi sosok yang lebih dari padamu.
Untuk kamu yang nanti berhasil menjadi orangnya, I wanna say: "I Love You, and Thank You for Loving me Back".